Sabtu, 25 Januari 2014

Pemasaran [2]

Pemasaran pada dasarnya memiliki beberapa fungsi yaitu :
1.       Fungsi Pertukaran
Pembeli dapat menukar produk dengan uang yang mereka miliki atau dengan produk mereka.
2.       Fungsi Distribusi Fisik
Menyimpan produk dan mengangkut produk dari produsen mendekati kebutuhan konsumen.
3.       Fungsi Perantara
Sebagai perantara untuk menyampaikan produk dari produsen ke konsumen.

PROMOSI
Pada intinya promosi adalah proses “telling and selling the customer”.  Proses dalam menginformasikan produk kepada pelanggan dan menjual produk tersebut pada pelanggan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui cara-cara seperti :
1.       Personal  Selling
Interaksi langsung dengan calon pembeli dapat dilakukan dengan presentasi produk , menjawab langsung pertanyaan calon pembeli dan menerima pesanan. Contohnya penjualan oleh oleh sales ke rumah-rumah calon pembeli.
2.       Advertising
Promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Advertising bisadilakukan melalui media massa seprti koran, majalah, televisi, radio dll.
3.       Publicity/ Public relation
Berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan.  Public relation lebih mengarah pada bagaimana membangun citra produsen di mata konsumen.
4.       Sales Promotion
Insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu barang/jasa.

Istilah-istilah dalam promosi antara lain
a.       ATL (above the line)
Aktivitas marketing atau promosi yang dilakukan oleh manajemen pusat agar terbentuk brand atau image yang diinginkan.
b.      BTL (Below The Line)
Aktifitas marketing yang dilakukan di tingkat retail dengan tujuan merangkul konsumen dan menfollow-up aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh kantor pusat.

Untuk melakukan pemasaran ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang kegiatan pemasaran. Berikut ini merupapak framework yang harus dipenuhi untuk mencapai keberhasilan dari proses pemasaran.
1.       Strategy
Meliputi perencanaan yang berfokus pada bagaimana menguasai pasar atau “how to win the market”. Yang harus diperhatikan antara lain segementasi pasar, target pasar, dan positioning.
a.       Segmentasi
Proses identifikasi pasar heterogen dan mengelompokkannya ke dalam pasar yang homogen. Menurut Koetler pengelompokkan atau segmentasi dapat dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan cara mengelompokkannya, yaitu :
1.       Geografi
Melakukan segementasi pasar menjadi unit-unti geografi seperti kabupaten, profinsi. Contoh sepatu ski hanya dijual di daerah bersalju.
2.       Demografi
Semgementasi berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dari calon pembeli  akan ditawarkan. Contohnya susu adayang untuk usia lanjut, remaja maupun anak-anak.
3.       Psikografi
Segmentasi pasar berdasar status sosial, gaya hidup, atau kepribadian. Contoh tas dengan merek tertentu hanya dapat dibeli oleh kalangan tertentu.
4.       Tingkah laku
Segmentasi pasar berdasarkan pengetahuan, sikap atau respon mereka terhadap produk.
Pembagian jenis segmentasi yang lain yaitu mass marketing dan micro marketing. Mass marketing merupakan pemasara satu jenis produk kepada semua konsumen. Konsumen diperlakukan sama atau tidak dikelompokkan lagi baik berdasar usia, kebutuhan atau karakteristiknya. Sedangkan micro marketing yaitu memproduksi beberapa jenis produk sesuai  kebutuhan konsumen.  Macam-macam micro marketing antara lain pemasaran segmen, pemasaran ceruk, pemasaran local, pemasaran individu. Pemasaran segmen yaitu penawaran berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan harga yang tepat. Sedangkan pemasaran ceruk yaitu penawaran pada satu kelompok konsumen yang bukan target terbesar. Pemasaran lokal didasarkan pada satu wilaya tertentu sehingga cenderung tidak melakukan expansi ke daerah lain, contoh pia legong, bolu meranti yang hanya dapat ditemui di daerah asalnya. Pemasaran individu didasarkan pada keinginan individu konsumen yang bersifat unik.
b.      Targeting
Memfokuskan pemasaran pada satu atau beberapa kelompok tertentu yang akan menjadi sasaran pemasaran
c.       Positioning
Kegiatan untuk mendesain penawaran sehingga memberikan nilai yang berbeda dalam pemikiran konsumen. Termasuk juga mengembangkan persepsi konsumen tentang pengalaman yang didapat jika membeli produk.

2.       Tactic
Meliputi perencanaan yang berfokus tentang bagaimana produk akan memasuki pasar atau biasa disebut  “how to penetrate the market”.  Dalam perencanaan tactic harus dilakukan differensiasi yang bertujuan membedakan penawaran perusahaan dan penawaran pesaing.  Yang harus diperhatikan dalam menentukan differensiasi adalah konten (what to offer), konteks(how to offer), dan infrastruktur.

3.       Value
Perencanaan tentang bagaimana cara agar dapat membuat para konsumen tidak berpindah pilihan atau akan terus menetapkan pilihannya pada produk yang ditawarkan atau biasa disebut dengan “how to create emotional touch”. Untuk menyusun perencanaan ini yang harus diperhatiikan dari suatu produk adalah (a)brand, (b)process, dan (c)service.
(a)    Brand merupakan nama yang mewakili suatu produk. Nama tersebut akan menjadi representasi dan asosiasi dari sebuah produk.
(b)   Process merupakan bagaimana perusahaan mampu menciptakan suatu sistem yang pada akhirnya akan memberikan nilai yang lebih pada pelanggan.
(c)    Service, yang dimaksud adalah tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Tindakan ini dapat dilakukan sebelum transaksi atau setelah transaksi.

Komang Debby Puspita Rini
NPM: 133010004219





Tidak ada komentar:

Posting Komentar