Jumat, 31 Januari 2014

Google Voice Search

Google Voice Search








Akhir-akhir ini baru saja Google memperbaharui aplikasi Google Search-nya untuk iOS. Google voice search merupakan apilkasi gratis yang dikembangkan oleh google. Aplikasi ini bisa dinikmati bagi pengguna android, iPhone dan Blackberry. Google voice Search adalah produk dari Google yang menyediakan layanan bagi pengguna Google Search dengan berbicara melalui telepon genggam



 

Dengan berbicara apa saja maka dalam layar telepon genggam akan menampilkan apa saja yang sedang kita cari. Karena google voice search dilengkapi dengan teknologi speech rcognition. Seperti yang kita lihat pada layar televisi baru-baru ini muncul iklan google voice search yang menampilkan ada seorang wanita ingin membuat” lasanya”. Dengan hanya berbicara lasanya pada telepon genggamnya maka akan telepon genggamnya dapat menjawab dengan langung dalam bentuk suara maupun tampilan beserta dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan “lasanya”
            Sekarang orang tidak lagi hanya dapat melakukan pencarian pada Google dengan berbicara ke ponselnya, karena telepon genggam yang kita miliki akan berbicara kembali pada  kita dengan menjawab semua pertanyaan  dan mencari hasil pencarian dengan suara keras kemudian menampilkan hasil pencarian. Bekerjasama dengan Google Knoledge Graph , menjadikan hasil pencarian pada voice search di iOS kini lebih baik dari sebelumnya.
            Aplikasi ini dapat membantu kita menemukan jawaban apapun, mulai dari kondisi cuaca, waktu di Negara lain, berapa tinggi sebuah gedung pencakar langit, kurs mata uang asing, hingga rute perjalanan dan peta perjalanan. Itulah tadi contoh pertanyaan yang bisa kita gunakan dengan Google Voice Search. Saat kondisi tertentu dimana kita malas mengetik setiap kata pada mesin pencari atau saat kita harus mengerjakan pekerjaan Mulitasking aplikasi ini sangatlah membantu. Mungkin teman-teman sudah banyak yang menfaatkan aplikasi ini. Dan bagi yang belum mengetahui tentang aplikasi ini. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman dalam melakukan pencarian. Selamat mencoba

Ria Ristina
IC-KBN

133010004163

Produk dan Harga

PRODUK DAN HARGA
A.PRODUK
·         Pengertian
Menurut Kotler & Armstrong, produk adalah segala sesuatu yang di tawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
·         Tingkatan Produk
1.      Core Benefit              :manfaat dasar dari suatu produk
2.      Basic Product             :bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasa panca indera
3.      Expected Product      :serangkaian atribut produk dan kondisi yang diharapkan oleh pembeli
4.      Augmented Product  :sesuatu yang membedakan produk dengan produk pesaing
5.      Potential Product       :perubahan bentuk yang dialami produk di masa yang akan datang
·         Klasifikasi Produk
1.      Berdasarkan wujudnya:
a)      Barang          :berwujud fisik (dapat dilihat, disentuh, dirasa)                    
b)      Jasa               :aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual
2.      Berdasarkan daya tahannya:
a)      Barang tidak tahan lama        :barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pakai
b)      Barang tahan lama                 :barang berwujud yang biasanya tidak habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pakai
3.      Berdasarkan tujuan konsumsinya:
a)      Barang konsumsi        :produk yang dapat langsung dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut. Menurut Kotler, barang konsumsi dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
                                                                                                        i.            Convenience Goods:barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi
                                                                                                      ii.            Shopping Goods: barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen
                                                                                                    iii.            Speciality Goods:barang yang memiliki karakteristik unik dimana sekelompok konsumen melakukan usaha khusus untuk membelinya
                                                                                                    iv.            Unsought Goods:barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya.
b)      Barang Industri                      :produk yang tidak dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut terlebih dahulu
·         Dimensi Kualitas Produk:
a.       Performance: berhubungan dengan karakteristik dasar dari suatu produk.
b.      Durability: berapa lama atau umur produk yang bersangkutan sebelum produk tersebut harus diganti.
c.       Conformance to specification: sejauh mana karakteristik operasi dasar sebuah produk memenuhi spesifikasi dan tidak ditemukan kecacatan pada produk.
d.      Feature: karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk.
e.       Reliability: probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan ata tidak dalam periode waktu tertentu.
f.       Estetika: Bagaiman penampilan produk dapat dilihat.
g.      Perceive quality: persepsi konsumen terhadap produk.


·         Siklus Hidup Produk/Product Life Cycle
a.       Pengertian
Suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak produk di perkenalkan ke pasar sampai dengan produk itu di tarik dari pasar.
b.      Tahap-tahapnya
                                                                               I.            Tahap perkenalan:
 -barang mulai di pasarkan dalam jumlah yang 
  besar
 -volume penjualan belum tinggi
 -promosi agresif (biaya iklan tinggi)
 -laba masih rendah
                                                                            II.            Tahap pertumbuhan
 -permintaan meningkat
 -penjualan dan laba meningkat cepat
 -promosi tidak se-agresif sebelumnya
 -pesaing mulai muncul
 -meningkatkan distribusi, contoh: menurunkan
  harga, insentif harga

                                                                         III.            Tahap pendewasaan
 -penjualan masih meningkat
 -laba mulai turun
 -persaingan harga meningkat
 -iklan ditingkatkan
                                                                         IV.            Tahap penurunan
 -permintaan sudah jauh menurun
 -barang baru harus sudah di pasarkan
c.       Strategi untuk menghadapi masing-masing tahap
                                                                               I.            Tahap perkenalan




Promosi
Tinggi
Rendah
harga
Tinggi
Strategi peluncuraan cepat
Strategi peluncuran lambat
Rendah
Strategi penetrasi cepat
Strategi penetrasi lambat



                                                                            II.            Tahap pertumbuhan
-meningkatkan kualitas dan keistimewaan produk
-menambahkan model baru dari produk
-perusahaan memasuki segmen pasar baru
-iklan (menyadari) dirubah menjadi (memilih)
-meningkatkan cakupan distribusi
                                                                         III.            Tahap pendewasaan
-strategi peningkatan keistimewaan (feature
 improvement)
-strategi defensive (mempertahankan pasar)
-strategi peningkatan mutu
-iklan mengingatkan
                                                                         IV.            Tahap penurunan
-menambah investasi
-mencari pasar baru
-meninggalkan bisnis tersebut dan menjual asset  
 perusahaan
B.HARGA
·         Pengertian
a.       Menurut Buchari Alma, harga sebagai nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang
b.      Menurut David W. Cravens, harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi dan penentuan posisi merek. Harga menilai suatu ukuran tentang mutu suatu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks
·         Penetapan Harga
Menurut kotler, penetapan harga tergantung pada serangkaian kekuatan-kekuatan lingkungan dan persaingan yang sangat rumit
·         Tujuan Penetapan Harga
a.       Bertahan hidup
b.      Memaksimalkan laba jangka pendek
c.       Memaksimalkan hasil penjualan
d.      Menyaring pasar secara maksimum
e.       Menentukan permintaan
·         Strategi Penetapan Harga
a.       Skimming price:-memberikan harga tinggi
                             -pesaing relatif sedikit
                             -differensiasi kuat
                             -dapat meningkatkan nilai produk menjadi
                              sangat prestisius
b.      Harga penetrasi:-memberikan harga rendah
                             -tidak memiliki nilai yang tinggi
                             -pasar yang sensitive harga
·         Metode Penetapan Harga
a.       Berdasar biaya:-biaya plus dan mark up
                           -BEP
b.      Berdasar harga pesaing:-Harga pesaing sebagai referensi
                                          -cocok untuk pasar oligopoly
c.       Berdasar permintaan:-didasari price value, sensitifitas harga,
                                        perceive quality
                                       -analisa pada price sensitivity harga
                                         (PSH)
·         Pendekatan Umum Menetapkan Harga
a.       Predatory pricing:-harga dibawah cost yang dihasilkan
                                -membunuh competitor bisnis

b.      Pshycological pricing:-psikologi konsumen sebagai acuan

Eko Agus Purwanto
133010004233

Produk dan Harga

A.    Produk
1.      Pengertian
Merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan kepuasan konsumen
2.      Tingkatan produk
a.       Core benefit
Manfaat dassar dari suatu produk
b.      Basic produk
Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakna oleh panca indera
c.       Expected product
Serangkaian atribut produk dan kondisi yang diharapkan oleh pembeli
d.      Augmentasi poduct
Sesuatu yang membedakan oleh perusahaan dengan produk pesaing
e.       Potential product
Perubahan bentuk yang dialami produk di masa yang akan datang
3.      Klasifikasi produk
a.       Berdasarkan wujudnya
i.     Barang (berwujud fisik)
ii.      Jasa (aktivitas/ manfaat yang ditawarkan unutk dijual)
b.      Berdasarkan daya tahan
i.                    Barang tidak tahan lama
Barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian
ii.                  Barang tahan lama
Barang berwujud yang biasanya tahan lama dan tidak habis jika dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
c.       Berdasarkan tujuan konsumsi
i.                    Barang konsumsi
Produk yang dapat langsung dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaatnya.
ii.                  Barang industry
Barang yang memerlukan proses lebih lanjut untuk memperoleh manfaatnya.
d.      Menurut kotler
i.                    Convenience goods
Barang yang pada umumn yang memiliki frekuensi yang tinggi (Barang bahwa pelanggan biasanya sering membeli, segera, dan dengan usaha minimal)
ii.                  Shopping goods
Barang yang pelanggan, dalam proses pemilihan dan pembelian, karakteristik membandingkan secara seperti kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya.
iii.                Specialty goods
Barang dengan karakteristik unik dan / atau identifikasi merek yang pelanggan bersedia untuk melakukan upaya pembelian khusus.
iv.                Unsought goods
Barang yang pelanggan tidak biasanya berpikir tentang membeli.
4.      Dimensi kualitas produk
a.       Performance
Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
b.      Durability
Berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
c.       Conformance to specification
Sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi dan tidak ditemukan kecacatan (tidak sesuai spesifikasi) produk.
d.      Features
Karakterisrik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen.
e.       Reability
Peluang bahwa produk akan bekerja secara memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
f.       Estetika
Bagaimana penampilan produk dapat dilihat
g.       Perceived quality
Persepsi konsumen terhadap produk dilihat dari harga , merk, advertising, reputasi dan lain-lain.
5.      Siklus dinamika produk
Merupakan suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak di perkenalkan ke pasar sampai dengan daya tarik pasar.
a.       Dinamika bersaing suatu pasar
i.        Tahap pengembangan produk
ii.      Introduksi
-          Barang dipasarkan dalam jumlah besar
-          Volume penjualan belum tinggi
-          Promosi agresif (biaya iklan terlalu tinggi)
-          Laba masih rendah
iii.    Pertumbuhan
-          Permintaan meningkat
-          Perjualan dan laba akan meningkatkan dengan cepat
-          Promosi tidak seagressif sebelumnya (sudah dikenali)
-          Pesaing mulai muuncul
-          Memperluas dan meninngkatkan distribusi (menurunkan harga, insentif agen)
iv.    Dewasa
-          Penjualan masih meningkat
-          Laba produsen dan laba pengecer mulai turun
-          Persaingan harga menjadi sangat tajam
-          Iklan ditingkatkan untuk menghadapi persaingan
v.      Menurun
-          Permintaan menurun
-          Barang baru sudah harus dipasarkan
b.      Strategi
v  Tahap perkenalan
-          Menigkatkan kualitas dan keistimewaan produk
-          Menambah model baru dari produksi
-          Perusahaan memasuki segmen pasar baru
-          Meningkatkan cakupan distribusi
-          Iklan dirubah
v  Tahap kedewasaan
-          Strategi peningkatan keistimewaan
-          Strategi defensive mempertahankan pasar
-          Strategi peningkatan mutu
-          Aklan mengingatkan
v  Tahap kemunduran
-          Menambah investasi
-          Mencari pasar baru
-          Meniggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan
B.     Harga
Ø  Suatu barang yang dinyatakan dengan uang (Buchari Alma)
Ø  Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merk. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk yang kompetitif (David W Cravens)
§  Penetapan harga
Tergantung pada serangkaian lingkungan dan saingan yang sangat rumit
1.      Tujuan
a.      Bertahan hidup
b.      Memaksimalkan laba jangka pendek
c.      Memaksimalkan hasil penjualan
d.     Menyaring pasar secara maksimal
e.      Menentukan permintaan
2.      Strategi
a.      Skimming price
-          Memberikan harga tinggi
-          Pesaing relative sedikit
-          Differensiasi kuat
-          Dapat meningkatkan nilai produksi
b.      Harga penetrasi
-          Harga rendah (tapi masih untung)
-          Tidak memiliki nilai yang tinggi
-          Pasar yag sensitive harga
c.      Metode
-          Berdasarkan biaya
o   Biaya plus dan markup
o   BEP (break event point)
-          Berdasarkan harga pesaing
o   Harga competitor sebagai referensi
o   Cocok untuk pasar oligopoly
-          Berdasarkan permintaan
o   Didasari price value, sensitifitas harga, perceived quality
o   Analias pada  price sensitivity meter (psm)
d.     Pendekatan umum
-          Predatory pricing
o   Harga dibawah cost yang dihasilkan
o   Membunuh competitor bisnis
-          Psycological pricing
o   Psikologi kinsmen awam
o   Erat dengan sales promotion.








BUDAYA ORGANISASI
A.    Pengertian Budaya
Robbins (1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
a.       Nilai-nilai dominan yang didukung oleh organisasi.
  1. Falsafah yang menuntun kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
  2. Cara pekerjaan dilakukan di tempat itu.
  3. Asumsi dan kepercayaan dasar yang terdapat di antara anggota organisasi.
Dari sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan segala sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan adalah:
a.       Membantu pengembangan rasa memiliki jati diri bagi karyawan.
  1. Dipakai untuk mengembangkan keterkaitan pribadi dengan organisasi.
  2. Membantu stabilitas organisasi sebagai suatu sistem sosial.
  3. Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma perilaku yang sudah dibentuk.
Budaya organisas yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah, memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi atau sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara lain komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.
Berbagai praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi dan memastikan karyawan yang bekerja sesuai dengan budaya organisasi, memberikan imbalan sesuai dukungan yang dilakukan. Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan kerja, komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta kemungkinan keluar dari pekerjaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi untuk mempertahankan organisasi adalah menyusun asumsi dasar, menyatakan dan memperkuat nilai yang diinginkan dan menyosialisasikan melaui contoh.
B. Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasi yaitu:
Angota-anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah organisasi.
Asumsi yang pertama berhubunan dengan pentingya orang di dalam kehidupan organisasi. Secara khusus, individu saling berbagi dalam menciptakan dan mempertahankan realitas. Individu-individu ini mencakup karyawan, supervisor, dan atasan. Pada inti dari asumsi ini adalah  nilai  yang dimiliki oleh organisasi.
Penggunaan dan intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.
Simbol dapat berupa slogan yang memiliki makna. Sejauh mana simbol-simbol ini efektif bergantung tidak hanya pada media tetapi bagaimana karyawan perusahaan mempraktikannya.
Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam.
Asumsi yang ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengan keberagaman budaya organisasi. Sederhana, budaya organisasi sangat bervariasi. Persepsi mengenai tindakan dan aktivitas di dalam budaya-budaya ini juga seberagam budaya itu sendiri.
  1. Dimensi Budaya Organisasi
Terdapat banyak dimensi yang membedakan budaya. Dimensi ini mempengaruhi perilaku yang dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman, ketidakepakatan, atau bahkan konflik. Konsep budaya pada awalnya berasal dari lapangan antropologi dan mendapat tempat pada awal perkembangan ilmu perilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk membedakan budaya organisasi, menurut Robbins (1996) ada tujuh karakteristik primer yang secara bersama-sama menangkap hakikat budaya organisasi, yaitu:
  1. Inovasi dan pengambilan resiko.
  2. Perhatian ke hal yang rinci.
  3. Orientasi hasil.
  4. Orientasi Orang.
  5. Orientasi Tim.
  6. Keagresifan.
  7. Kemantapan.
  1. Peranan Budaya Organisasi
Dalam lingkungan kehidupannya, manusia dipengaruhi oleh budaya di mana ia berada, seperti nilai-nilai, keyakinan, perilaku sosial atau masyarakat yang kemudian menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga terjadi pada anggota organisasi, dengan segala nilai, keyakinan dan perilakunya di dalam organisasi yang kemudian akan menciptakan budaya organisasi.
Dari uraian di atas dapat dikatan bahwa budaya perusahaan pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka yang berada dalam hierarki organisasi. Bagi organisasi yang masih didominasi oleh pendiri, misalnya, maka budayanya akan menjadi wahana untuk mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada para pekerja lainnya. Demikian pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior otokratis yang menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini budaya juga akan berperan untuk mengkomunikasikan harapan-harapan manajer senior itu.
Peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja.
  1. Dapat dipakai untuk mengembangkan ikatan pribadi dengan perusahaan.
  2. Membantu stabilisasi perusahaan sebagai suatu sistem sosial.
  3. Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk.
  1. Cara Karyawan Mempelajari Budaya Organisasi.
Proses transformasi budaya oleh karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.      Ceritera-ceritera.
Ceritera-ceritera mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai usaha sehingga kemudian menjadi maju seperti sekarang merupakan hal yang baik untuk disebarluaskan. Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan bagaimana perusahaan mengatasi kemelut dalam situasi tak menentu merupakan kisah yang dapat menodorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau memahaminya.
b.       Ritual / Upacara-upacara
Semua masyarakat memiliki corak ritual sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup perusahaan. Sehingga tetap dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan mulai musim giling di pabrik gula.
c.       . Simbol-simbol material
Simbol-simbol atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat dengan cepat diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
d.      Bahasa

Bahasa merupakan salah satu media terpenting di dalam mentransformasikan nilai. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya memiliki bahasa atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh kalangan itu sendiri. Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah memahami bahasa yang berlaku di lingkungan itu. Dengan demikian menjadi jelas bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam budaya perusahaan

Rizqi Khaq Hemas Maulia