A. Produk
1.
Pengertian
Merupakan segala
sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan kepuasan konsumen
2.
Tingkatan produk
a.
Core benefit
Manfaat dassar dari
suatu produk
b.
Basic produk
Bentuk dasar dari suatu
produk yang dapat dirasakna oleh panca indera
c.
Expected product
Serangkaian atribut
produk dan kondisi yang diharapkan oleh pembeli
d.
Augmentasi
poduct
Sesuatu yang membedakan
oleh perusahaan dengan produk pesaing
e.
Potential
product
Perubahan bentuk yang
dialami produk di masa yang akan datang
3.
Klasifikasi
produk
a.
Berdasarkan
wujudnya
i. Barang
(berwujud fisik)
ii.
Jasa (aktivitas/
manfaat yang ditawarkan unutk dijual)
b.
Berdasarkan daya
tahan
i.
Barang tidak
tahan lama
Barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian
ii.
Barang tahan
lama
Barang berwujud yang
biasanya tahan lama dan tidak habis jika dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali pemakaian.
c.
Berdasarkan
tujuan konsumsi
i.
Barang konsumsi
Produk yang dapat
langsung dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh
manfaatnya.
ii.
Barang industry
Barang yang memerlukan
proses lebih lanjut untuk memperoleh manfaatnya.
d.
Menurut kotler
i.
Convenience
goods
Barang yang pada umumn
yang memiliki frekuensi yang tinggi (Barang bahwa pelanggan biasanya sering membeli, segera,
dan dengan usaha
minimal)
ii.
Shopping goods
Barang yang pelanggan,
dalam proses pemilihan dan pembelian,
karakteristik membandingkan secara seperti kesesuaian,
kualitas, harga, dan gaya.
iii.
Specialty
goods
Barang dengan
karakteristik unik dan / atau identifikasi merek yang pelanggan bersedia untuk melakukan upaya pembelian khusus.
iv.
Unsought goods
Barang yang pelanggan tidak biasanya berpikir tentang
membeli.
4. Dimensi kualitas produk
a. Performance
Berhubungan
dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
b. Durability
Berapa
lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus
diganti.
c. Conformance to specification
Sejauh
mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi dan
tidak ditemukan kecacatan (tidak sesuai spesifikasi) produk.
d. Features
Karakterisrik
produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah
ketertarikan konsumen.
e. Reability
Peluang
bahwa produk akan bekerja secara memuaskan atau tidak dalam periode waktu
tertentu.
f. Estetika
Bagaimana
penampilan produk dapat dilihat
g. Perceived quality
Persepsi
konsumen terhadap produk dilihat dari harga , merk, advertising, reputasi dan
lain-lain.
5. Siklus dinamika produk
Merupakan
suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak di perkenalkan ke pasar
sampai dengan daya tarik pasar.
a. Dinamika bersaing suatu pasar
i.
Tahap
pengembangan produk
ii. Introduksi
-
Barang
dipasarkan dalam jumlah besar
-
Volume penjualan
belum tinggi
-
Promosi agresif
(biaya iklan terlalu tinggi)
-
Laba masih
rendah
iii. Pertumbuhan
-
Permintaan
meningkat
-
Perjualan dan
laba akan meningkatkan dengan cepat
-
Promosi tidak
seagressif sebelumnya (sudah dikenali)
-
Pesaing mulai
muuncul
-
Memperluas dan
meninngkatkan distribusi (menurunkan harga, insentif agen)
iv. Dewasa
-
Penjualan masih
meningkat
-
Laba produsen
dan laba pengecer mulai turun
-
Persaingan harga
menjadi sangat tajam
-
Iklan
ditingkatkan untuk menghadapi persaingan
v. Menurun
-
Permintaan
menurun
-
Barang baru
sudah harus dipasarkan
b. Strategi
v Tahap perkenalan
-
Menigkatkan
kualitas dan keistimewaan produk
-
Menambah model
baru dari produksi
-
Perusahaan
memasuki segmen pasar baru
-
Meningkatkan
cakupan distribusi
-
Iklan dirubah
v Tahap kedewasaan
-
Strategi
peningkatan keistimewaan
-
Strategi
defensive mempertahankan pasar
-
Strategi
peningkatan mutu
-
Aklan
mengingatkan
v Tahap kemunduran
-
Menambah
investasi
-
Mencari pasar
baru
-
Meniggalkan
bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan
B.
Harga
Ø Suatu barang yang dinyatakan dengan uang (Buchari
Alma)
Ø Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat
mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merk. Harga menjadi suatu
ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi
produk yang kompetitif (David W Cravens)
§ Penetapan harga
Tergantung
pada serangkaian lingkungan dan saingan yang sangat rumit
1. Tujuan
a. Bertahan hidup
b. Memaksimalkan laba jangka pendek
c. Memaksimalkan hasil penjualan
d. Menyaring pasar secara maksimal
e. Menentukan permintaan
2. Strategi
a. Skimming price
-
Memberikan harga
tinggi
-
Pesaing relative
sedikit
-
Differensiasi
kuat
-
Dapat
meningkatkan nilai produksi
b. Harga penetrasi
-
Harga rendah
(tapi masih untung)
-
Tidak memiliki
nilai yang tinggi
-
Pasar yag
sensitive harga
c. Metode
-
Berdasarkan
biaya
o Biaya plus dan markup
o BEP (break event point)
-
Berdasarkan harga
pesaing
o Harga competitor sebagai referensi
o Cocok untuk pasar oligopoly
-
Berdasarkan
permintaan
o Didasari price value, sensitifitas harga, perceived
quality
o Analias pada price
sensitivity meter (psm)
d. Pendekatan umum
-
Predatory
pricing
o Harga dibawah cost yang dihasilkan
o Membunuh competitor bisnis
-
Psycological
pricing
o Psikologi kinsmen awam
o Erat dengan sales promotion.
BUDAYA ORGANISASI
A.
Pengertian Budaya
Robbins
(1996) memberi pengertian budaya organisasi antara lain sebagai:
a.
Nilai-nilai dominan yang didukung
oleh organisasi.
- Falsafah yang menuntun
kebijaksanaan organisasi terhadap pegawai dan pelanggan.
- Cara pekerjaan dilakukan di
tempat itu.
- Asumsi dan kepercayaan dasar
yang terdapat di antara anggota organisasi.
Dari
sudut pandang karyawan, budaya memberi pedoman bagi karyawan akan segala
sesuatu yang penting untuk dilakukan. Sejumlah peran penting yang dimainkan
oleh budaya perusahaan adalah:
a.
Membantu pengembangan rasa memiliki
jati diri bagi karyawan.
- Dipakai untuk mengembangkan
keterkaitan pribadi dengan organisasi.
- Membantu stabilitas organisasi
sebagai suatu sistem sosial.
- Menyajikan pedoman perilaku
sebagai hasil dari norma perilaku yang sudah dibentuk.
Budaya
organisas yang terbentuk, dikembangkan, diperkuat atau bahkan diubah,
memerlukan praktik yang dapat membantu menyatukan nilai budaya anggota dengan
nilai budaya organisasi. Praktik tersebut dapat dilakukan melalui induksi atau
sosialisasi, yaitu melalui transformasi budaya organisasi. Sosialisasi
organisasi merupakan serangkaian aktivitas yang secara substantif berdampak
kepada penyesuaian aktivitas individual dan keberhasilan organisasi, antara
lain komitmen, kepuasan dan kinerja. Beberapa langkah sosialisasi yang dapat
membantu dan mempertahankan budaya organisasi adalah melalui seleksi calon
karyawan, penempatan, pendalaman bidang pekerjaan, penialian kinerja, dan
pemberian penghargaan, penanaman kesetiaan pada nilai-nilai luhur, perluasan
cerita dan berita, pengakuan kinerja dan promosi.
Berbagai
praktik di atas dapat memperkuat budaya organisasi dan memastikan karyawan yang
bekerja sesuai dengan budaya organisasi, memberikan imbalan sesuai dukungan
yang dilakukan. Sosialisasi yang efektif akan menghasilkan kepuasan kerja,
komitmen organisasi, rasa percaya diri pada pekerjaan, mengurangi tekanan serta
kemungkinan keluar dari pekerjaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan organisasi
untuk mempertahankan organisasi adalah menyusun asumsi dasar, menyatakan dan
memperkuat nilai yang diinginkan dan menyosialisasikan melaui contoh.
B.
Teori Budaya Organisasi
Terdapat
tiga asumsi yang mengarahkan pada teori budaya organisasi yaitu:
Angota-anggota
organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama
mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai
nilai-nilai sebuah organisasi.
Asumsi
yang pertama berhubunan dengan pentingya orang di dalam kehidupan organisasi.
Secara khusus, individu saling berbagi dalam menciptakan dan mempertahankan
realitas. Individu-individu ini mencakup karyawan, supervisor, dan atasan. Pada
inti dari asumsi ini adalah nilai yang dimiliki oleh organisasi.
Penggunaan
dan intepretasi simbol sangat penting dalam budaya orgaisasi.
Simbol
dapat berupa slogan yang memiliki makna. Sejauh mana simbol-simbol ini efektif
bergantung tidak hanya pada media tetapi bagaimana karyawan perusahaan
mempraktikannya.
Budaya
bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan interpretasi tindakan
dalam budaya ini juga beragam.
Asumsi
yang ketiga mengenai teori budaya organisasi berkaitan dengan keberagaman
budaya organisasi. Sederhana, budaya organisasi sangat bervariasi. Persepsi
mengenai tindakan dan aktivitas di dalam budaya-budaya ini juga seberagam
budaya itu sendiri.
- Dimensi Budaya Organisasi
Terdapat
banyak dimensi yang membedakan budaya. Dimensi ini mempengaruhi perilaku yang
dapat mengakibatkan kekeliruan pemahaman, ketidakepakatan, atau bahkan konflik.
Konsep budaya pada awalnya berasal dari lapangan antropologi dan mendapat
tempat pada awal perkembangan ilmu perilaku organisasi. Dimensi-dimensi yang
digunakan untuk membedakan budaya organisasi, menurut Robbins (1996) ada tujuh
karakteristik primer yang secara bersama-sama menangkap hakikat budaya
organisasi, yaitu:
- Inovasi dan pengambilan resiko.
- Perhatian ke hal yang rinci.
- Orientasi hasil.
- Orientasi Orang.
- Orientasi Tim.
- Keagresifan.
- Kemantapan.
- Peranan Budaya Organisasi
Dalam
lingkungan kehidupannya, manusia dipengaruhi oleh budaya di mana ia berada,
seperti nilai-nilai, keyakinan, perilaku sosial atau masyarakat yang kemudian
menghasilkan budaya sosial atau budaya masyarakat. Hal yang sama juga terjadi
pada anggota organisasi, dengan segala nilai, keyakinan dan perilakunya di
dalam organisasi yang kemudian akan menciptakan budaya organisasi.
Dari
uraian di atas dapat dikatan bahwa budaya perusahaan pada dasarnya mewakili
norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk mereka
yang berada dalam hierarki organisasi. Bagi organisasi yang masih didominasi
oleh pendiri, misalnya, maka budayanya akan menjadi wahana untuk
mengkomunikasikan harapan-harapan pendiri kepada para pekerja lainnya. Demikian
pula jika perusahaan dikelola oleh seorang manajer senior otokratis yang
menerapkan gaya kepemimpinan top down. Disini budaya juga akan berperan untuk
mengkomunikasikan harapan-harapan manajer senior itu.
Peran
penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Membantu menciptakan rasa memiliki
jati diri bagi pekerja.
- Dapat dipakai untuk
mengembangkan ikatan pribadi dengan perusahaan.
- Membantu stabilisasi perusahaan
sebagai suatu sistem sosial.
- Menyajikan pedoman perilaku
sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk.
- Cara Karyawan Mempelajari
Budaya Organisasi.
Proses
transformasi budaya oleh karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.
Ceritera-ceritera.
Ceritera-ceritera
mengenai bagaimana kerasnya perjuangan pendiri organisasi di dalam memulai
usaha sehingga kemudian menjadi maju seperti sekarang merupakan hal yang baik
untuk disebarluaskan. Bagaimana sejarah pasang-surut perusahaan dan bagaimana
perusahaan mengatasi kemelut dalam situasi tak menentu merupakan kisah yang
dapat menodorong dan memotivasi karyawan untuk bekerja keras jika mereka mau
memahaminya.
b.
Ritual / Upacara-upacara
Semua
masyarakat memiliki corak ritual sendiri-sendiri. Di dalam perusahaan, tidak
jarang ditemui acara-acara ritual yang sudah mengakar dan menjadi bagian hidup
perusahaan. Sehingga tetap dipelihara keberadaannya, contohnya adalah selamatan
mulai musim giling di pabrik gula.
c.
.
Simbol-simbol material
Simbol-simbol
atau lambang-lambang material seperti pakaian seragam, ruang kantor dan
lain-lain, atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya
organisasi yang harus diperhatikan sebab dengan simbol-simbol itulah dapat
dengan cepat diidentifikasi bagaimana nilai, keyakinan, norma, dan berbagai hal
lain itu menjadi milik bersama dan dipatuhi anggota organisasi.
d.
Bahasa
Bahasa
merupakan salah satu media terpenting di dalam mentransformasikan nilai. Dalam
suatu organisasi atau perusahaan, tiap bidang, divisi, strata atau semacamnya
memiliki bahasa atau jargon yang khas, yang kadang-kadang hanya dipahami oleh
kalangan itu sendiri. Hal ini penting karena untuk dapat diterima di suatu
lingkungan dan menjadi bagian dari lingkungan, salah satu syaratnya adalah
memahami bahasa yang berlaku di lingkungan itu. Dengan demikian menjadi jelas
bahwa bahasa merupakan unsur penting dalam budaya perusahaan
Rizqi Khaq Hemas Maulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar